Boomerang Sport Semarang: Komunitas Olahraga Boomerang dari Segala Usia

img_5763

Beberapa anggota Boomerang Sport Semarang yang sedang latihan di Simpang Lima Semarang pada Minggu pagi (6/11).

Hai Semuda. Nah, kali ini Semud akan mengajak kalian semua untuk lebih tahu mengenai komunitas olahraga bumerang yang ada di Semarang. Komunitas yang telah berdiri sejak bulan Mei 2014 ini, sampai sekarang tetap eksis di kalangan masyarakat Semarang.

Siapa sih yang nggak kenal dengan Boomerang Sport Semarang? Komunitas yang beranggotakan 25 orang ini merupakan komunitas yang keren banget! Bukan hanya sekedar kumpul-kumpul saja, tapi di Boomerang Sport Semarang ini juga bisa dijadikan wadah untuk berolahraga dan saling belajar bagaimana teknik-teknik melempar bumerang dengan baik. Cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Komunitas ini dengan senang hati akan mengajarkan kita bagaimana cara melempar bumerang.

img_5764

Salah satu anggota Boomerang Sport Semarang sedang mempraktekkan melempar Boomerang.

Boomerang Sport Semarang memiliki banyak aktivitas. Mulai dari latihan dan kumpul rutin di car free day, Simpang Lima. Bahkan, komunitas ini juga rutin melakukan workshop bagaimana cara membuat bumerang sendiri lho. Wah… bisa terbayang kan bagaimana asiknya belajar membuat bumerang sendiri!

Selain bertujuan untuk bisa tetap menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang memiliki kegemaran bermain bumerang, komunitas ini juga memiliki tujuan yang tidak biasa. “Pertama, kita pingin diakui oleh Semarang, kedua pingin menjadikan olahraga bumerang ini masuk sebagai cabang olahraga. Ketiga ingin memberikan efek positif bagi anak-anak. Karena anak-anak yang ikut gabung di Boomerang Sport Semarang ini kebanyakan jadi meninggalkan kebiasaan bermain gadget,” jelas Pak Indra saat diwawancarai di car free day Simpang Lima, Semarang (6/11).

Aktivitas yang sedang rutin dilakukan oleh komunitas ini yaitu latihan untuk persiapan mengikuti sebuah kompetisi bumerang dan di minggu-minggu ini sering bersosialisasi kepada anak-anak karena ingin lebih banyak berinteraksi oleh anak-anak.

Penulis: Nindya Siniwi

Editor: Eko Rizal Saputra

Leave a comment