Srawung: Pagelaran Seni dan Kebudayaan bagi Masyarakat Semarang

img_2759

Penampilan Tari Saman sebagai rangkaian acara Srawung di Desa Sendangguwo, Tembalang pada Sabtu malam (3/12).

Hai Semuda. Bagaimana malam minggu kalian kemarin? Jika biasanya kita menghabiskan waktu malam minggu bersama teman atau pasangan, nah kali ini tim Semud berkesempatan untuk hadir dalam acara yang penuh dengan nilai kebudayan. Acara ini diadakan oleh teman-teman mahasiswa dari jurusan Sastra Indonesia (Sasindo) angkatan 2014 Universitas Diponegoro lho. Serta, bekerja sama dengan Karang Taruna Tunas Muda Desa Sendangguwo. Acara yang berjudul Srawung ini berlangsung di Desa Sendangguwo RT 06/04, Tembalang.

“Srawung ini sasarannya adalah masyarakat biasa, jadi kita itu tidak melulu melaksanakan acara tapi hanya dari mahasiswa untuk mahasiswa saja. Tetapi juga dari mahasiswa untuk masyarakat. Tujuan kita sendiri adalah untuk memberikan hiburan dan pagelaran kebudayaan bagi masyarakat Semarang,” jelas Deni Hartanto selaku ketua panitia saat ditemui di sela-sela acara.

Nama Srawung sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti berkumpul atau bersilahturahmi. Selain itu, acara ini juga diadakan sebagai pelaksanaan tugas mata kuliah Manajemen Pertunjukan dan Kesenian. Sehingga, semua panitia yang terlibat dalam acara ini pun seluruhnya merupakan mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2014. Wah, keren ya Semuda mereka.

img_2781

Galeri seni yang berisi karya seni dari mahasiswa Sastra Indonesia dan Karang Taruna Tunas Bumi Desa Sendangguwo.

img_2784

Pagelaran Kebudayaan Srawung berhasil menarik perhatian masyarakat Semarang untuk menyaksikannya.

Di dalam acara Srawung ini terdapat berbagai pertunjukan seni dan budaya seperti, Tari Saman, musikalisasi puisi, drama komedi, Penembromo, dan penampilan dari Nangnok Gambang Semarang. Selain itu, masyarakat juga dapat melihat berbagai karya seni dari mahasiswa Sasindo dan Karang Taruna Tunas Bumi, stand makanan, dan cosplay wayang. Acara yang telah dipersiapkan selama 2 bulan ini terbilang sukses karena dapat menarik perhatian dari masyarakat Semarang. “Bagus ini acaranya. Kita bisa nonton pertunjukan seni dari mahasiswa. Semoga tahun depan nek ada lagi acaranya bisa lebih meriah,” kata Marni, warga Desa Sendangguwo.

Deni sendiri berharap sebagai ketua panitia semoga acara ini dapat menjadi hiburan baru bagi masyarakat Semarang dan menjadi sarana untuk mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat. Serta, dapat meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap seni dan budaya. Semoga bisa terwujud ya Semuda.

Penulis: Eko Rizal Saputra

Editor: Afriyani

Leave a comment